Jurnal Penelitian Perikanan - Penekanan Mortalitas yang Disebabkan Kanibalisme pada Udang Kali (Macrobrachium lanchesteri de Man) sebagai Model Pengelolaan Budidaya Post Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) - ABSTRAK : Kanibalisme dipelajari dengan menggunakan udang kali (M. lanchesteri) yang dipelihara pada akuarium berukuran 40x25x20 cm3. Penelitian terbagi atas dua tahap yakni uji pendahuluan dan uji perlakuan. Uji pendahuluan bertujuan untuk mengetahui ukuran dan nisbah kelamin serta membuat standarisasi kepadatan ideal dan waktu aktif udang kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang kali memiliki rataan panjang 41.12±1.17 mm untuk individu betina membawa telur (BT), 36.19±1.52 mm untuk betina tidak membawa telur (B), dan 35.82±1.19 mm untuk jantan (J). Nisbah kelamin adalah 1:1:1 untuk tiga kombinasi BT, B dan J tersebut. Hasil uji pendahuluan juga menunjukkan bahwa M. lanchesteri adalah hewan krepuskular yang sebagian besar aktivitasnya terjadi pada pukul 04.00-05.00 dan 17.00-18.00. Kepadatan ideal untuk udang berukuran 35-42 mm adalah 200 ekor/m2. Perilaku yang berhubungan dengan kanibalisme dapat dikategorikan sebagai pasangan aksi reaksi, dengan urutan frekuensi dari tinggi ke rendah adalah sebagai berikut: perilaku mendekati dan menghindar dengan bergeser, perilaku mendekati dan menghindar dengan berenang, perilaku menyerang dan menyerang balik, serta perilaku mengkanibal.dan tidak bereaksi. Nilai kelulushidupan BT lebih tinggi dari pada B dan J (BT: B= 100%: 50% dan BT: J= 100%: 46,66%), sedangkan nilai kelulushidupan B dan J tidak berbeda secara nyata. Kematian udang 100% disebabkan oleh kanibalisme, dan 83,33-100% individu yang mati tersebut sedang berganti kulit (molting). Dalam penelitian ini BT berperan lebih dominan dalam kanibalisme dan memiliki nilai kelulushidupan yang lebih tinggi dibanding B dan J karena BT tidak pernah mengalami molting dan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengurangi kanibalisme adalah memberi makan udang pada waktu aktif dan memelihara udang pada kepadatan idealnya yakni 200 ekor/m2.
Untuk menguji apakah hasil yang diperoleh dapat diterapkan pada spesies udang lain, dilakukan pengujian pada post larva udang galah berumur satu bulan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perilaku post larva udang galah berbeda nyata dalam hal perilaku menyerang, memangsa dan tidak bereaksi tetapi tidak berbeda nyata untuk uritan perilaku lainnya. Disimpulkan bahwa hasil penelitian ini dapat diterapkan untuk pengelolaan post larva udang galah berumur satu bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang kali memiliki rataan panjang 41.12±1.17 mm untuk individu betina membawa telur (BT), 36.19±1.52 mm untuk betina tidak membawa telur (B), dan 35.82±1.19 mm untuk jantan (J). Nisbah kelamin adalah 1:1:1 untuk tiga kombinasi BT, B dan J tersebut. Hasil uji pendahuluan juga menunjukkan bahwa M. lanchesteri adalah hewan krepuskular yang sebagian besar aktivitasnya terjadi pada pukul 04.00-05.00 dan 17.00-18.00. Kepadatan ideal untuk udang berukuran 35-42 mm adalah 200 ekor/m2. Perilaku yang berhubungan dengan kanibalisme dapat dikategorikan sebagai pasangan aksi reaksi, dengan urutan frekuensi dari tinggi ke rendah adalah sebagai berikut: perilaku mendekati dan menghindar dengan bergeser, perilaku mendekati dan menghindar dengan berenang, perilaku menyerang dan menyerang balik, serta perilaku mengkanibal.dan tidak bereaksi. Nilai kelulushidupan BT lebih tinggi dari pada B dan J (BT: B= 100%: 50% dan BT: J= 100%: 46,66%), sedangkan nilai kelulushidupan B dan J tidak berbeda secara nyata. Kematian udang 100% disebabkan oleh kanibalisme, dan 83,33-100% individu yang mati tersebut sedang berganti kulit (molting). Dalam penelitian ini BT berperan lebih dominan dalam kanibalisme dan memiliki nilai kelulushidupan yang lebih tinggi dibanding B dan J karena BT tidak pernah mengalami molting dan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengurangi kanibalisme adalah memberi makan udang pada waktu aktif dan memelihara udang pada kepadatan idealnya yakni 200 ekor/m2.
Untuk menguji apakah hasil yang diperoleh dapat diterapkan pada spesies udang lain, dilakukan pengujian pada post larva udang galah berumur satu bulan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perilaku post larva udang galah berbeda nyata dalam hal perilaku menyerang, memangsa dan tidak bereaksi tetapi tidak berbeda nyata untuk uritan perilaku lainnya. Disimpulkan bahwa hasil penelitian ini dapat diterapkan untuk pengelolaan post larva udang galah berumur satu bulan.
Kata kunci: Perilaku, Kanibalisme, Macrobrachium lanchesteri, Macrobrachium rosenbergii
teks lengkap >>
Baca juga Abstrak Jurnal Penelitian Perikanan lainnya:
- Kajian Perbandingan Aktiviti Pengoksidan Lipid Secara In-Vitro bagi Ekstrak Mimosa Pigra dan Aplikasi Ekstrak Sebagai Antioksida dalam Pemakanan Tilapia
- Keanekaragaman dan Distribusi Udang Dikaitkan dengan Faktor Fisika dan Kimia Air Muara Sungai Asahan
- Penggunaan Bungkil Inti Sawit yang Difermentasikan oleh Jamur Pelapuk Putih (Phanerochaete chrysosporium) dalm Pakan dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Daya Cerna Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)
- Pengaruh Meniran dalam Pakan untuk Mencegah Infeksi Bakteri Aeromonas sp. pada Benih Ikan Mas (C. carpio)
- Pengembangan Industri Tambak Garam Terpadu untuk Produksi Garam dan Artemia Kualitas Super
- Hasil Tangkapan dan Laju Tangkap Unit Perikanan Pukat Tarik, Tugu dan Kelong
- Pengaruh Beberapa Media Terhadap Pertumbuhan Populasi Maggot (Hermetia illucens)
- Aplikasi Teknologi Bioflok pada Budidaya Udang Putih (Litopenaeus vannamei Boone.)
- Penampilan Reproduksi Induk Ikan Baung (Hemibagrus nemurus Blkr) dengan Pemberian Pakan Buatan yang Ditambahkan Asam Lemak n-6 dan n-3 dan dengan Implantasi Estradiol-17 dan Tiroksin
0 Response to "JURNAL : Penekanan Mortalitas yang Disebabkan Kanibalisme pada Udang Kali (Macrobrachium lanchesteri de Man) sebagai Model Pengelolaan Budidaya Post Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man)"
Posting Komentar