Jurnal Penelitian Perikanan - Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai - ABSTRAK: Luas hutan mangrove di Indonesia pada tahun 1999 mencapai 8,60 juta hektar dan yang telah mengalami kerusakan sekitar 5,30 juta hektar. Kerusakan tersebut antara lain disebabkan oleh konversi mangrove menjadi kawasan pertambakan, pemukiman, dan industri, padahal mangrove berfungsi sangat strategis dalam menciptakan ekosistem pantai yang layak untuk kehidupan organisme akuatik.
Konversi mangrove yang tidak terkendali dibarengi dengan penumpukan limbah organik dari sisa pakan dan feses pada budi daya udang intensif disinyalir telah menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit udang di tambak.
Keseimbangan ekologi lingkungan perairan pantai akan tetap terjaga apabila keberadaan mangrove dipertahankan karena mangrove dapat berfungsi sebagai biofilter, agen pengikat dan perangkap polusi.
Mangrove juga merupakan tempat hidup berbagai jenis gastropoda, kepiting pemakan detritus, dan bivalvia pemakan plankton sehingga akan memperkuat fungsi mangrove sebagai biofilter alami.
Berbagai jenis ikan baik yang bersifat herbivora, omnivora maupun karnivora hidup mencari makan di sekitar mangrove terutama pada waktu air pasang.
Hutan mangrove Tongke-Tongke di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, merupakan hutan hasil reboisasi oleh masyarakat setempat sejak tahun 1986.
Dengan adanya hutan tersebut, abrasi pantai dan banjir tidak terjadi lagi.
Berdasarkan monitoring hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap sero yang ditempatkan di perairan dekat mangrove, diidentifikasi terdapat 27 spesies ikan dan 4 spesies udang bernilai ekonomis yang mencari makan di sekitar mangrove Tongke-Tongke pada waktu air pasang.
Selain itu, sedikitnya 8 spesies gastropoda dan 8 spesies bivalvia hidup menetap di mangrove tersebut.
Konversi mangrove yang tidak terkendali dibarengi dengan penumpukan limbah organik dari sisa pakan dan feses pada budi daya udang intensif disinyalir telah menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit udang di tambak.
Keseimbangan ekologi lingkungan perairan pantai akan tetap terjaga apabila keberadaan mangrove dipertahankan karena mangrove dapat berfungsi sebagai biofilter, agen pengikat dan perangkap polusi.
Mangrove juga merupakan tempat hidup berbagai jenis gastropoda, kepiting pemakan detritus, dan bivalvia pemakan plankton sehingga akan memperkuat fungsi mangrove sebagai biofilter alami.
Berbagai jenis ikan baik yang bersifat herbivora, omnivora maupun karnivora hidup mencari makan di sekitar mangrove terutama pada waktu air pasang.
Hutan mangrove Tongke-Tongke di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, merupakan hutan hasil reboisasi oleh masyarakat setempat sejak tahun 1986.
Dengan adanya hutan tersebut, abrasi pantai dan banjir tidak terjadi lagi.
Berdasarkan monitoring hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap sero yang ditempatkan di perairan dekat mangrove, diidentifikasi terdapat 27 spesies ikan dan 4 spesies udang bernilai ekonomis yang mencari makan di sekitar mangrove Tongke-Tongke pada waktu air pasang.
Selain itu, sedikitnya 8 spesies gastropoda dan 8 spesies bivalvia hidup menetap di mangrove tersebut.
Kata kunci: Mangrove, konservasi sumber daya, perikanan pantai
Baca selengkapnya....
Baca juga Abstrak Jurnal Penelitian Perikanan lainnya:
- Cookies Berkadar Serat Tinggi Substitusi Tepung Ampas Rumput Laut dari Pengolahan Agar-Agar Kertas
- Pengaruh Penambahan Pankreas Ayam pada Pelet sebagai Pengganti Enzim Buatan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)
- Penyerapan dan Akumulasi Radionuklida Cr-51 dalam Air oleh Ikan Mas (Cyprinus carpio)
- Modifikasi Media Marine Broth pada Produksi Inhibitor Protease dari Bakteri Acinetobacter baumanni yang Hidup Bersimbiosis dengan Sponge Plakortis nigra
- Pemanfaatan Ampas Kecap sebagai Pengganti Bungkil Kedelai dalam Ransum Pakan terhadap Kelulusan Hidup (Survival Rate) dan Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)
- Kebutuhan Mineral Seng (Zn) untuk Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy, Lac.)
0 Response to "Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai"
Posting Komentar